Telinga kita tentu tidak asing lagi mendengar kalimat sabar itu capek, sabar itu eneg, sabar itu pegel, sabar itu emosi, sabar itu susah. Bagaimanakah menurut anda? Hampir setiap orang memiliki jawaban yang berbeda ketika ditanya mengenai makna sabar.
Sabar bukan perkara mudah untuk dilakukan tapi juga bukan berarti kita tidak mampu melakukannya. Ada yang bilang sabar itu ada batasnya, tapi sebenarnya manusialah yang memberi batas. Pada hakekatnya sabar itu tidak ada batasnya.
Firman Allah SWT:
Ùˆَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ ÙˆَالصَّلاَØ©ِ ÙˆَØ¥ِÙ†َّÙ‡َا Ù„َÙƒَبِيرَØ©ٌ Ø¥ِلاَّ عَÙ„َÙ‰ الْØ®َاشِعِينَالَّØ°ِينَ ÙŠَظُÙ†ُّون Ø£َÙ†َّÙ‡ُÙ… Ù…ُّلاَÙ‚ُÙˆ رَبِّÙ‡ِÙ…ْ ÙˆَØ£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رَاجِعُونَ
”Dan jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’, (yaitu) orang-orang yang menyakini , bahwa mereka akan menemui Robb-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya” ( QS Al Baqarah : 45-46 )
Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk selalu bersabar dan menegakkan sholat di dalam menghadapi segala problematika hidup.
Sabar bukan berarti menunggu
Menunggu adalah hal yang paling membosankan. Membosankan bagi siapa? tentu membosankan bagi mereka yang tidak mampu bersabar. Menunggu belahan jiwa yang tak kunjung datang menghampiri, menunggu antrian panjang saat ratusan mobil berjajar tak terbendung dalam kemacetan, menunggu rapat dimulai yang notabene sudah molor satu jam dari kesepakatan karena ternyata sebagian orang masih memiliki prinsip WIB (Waktu Insyaallah Berubah)...hehe penyakit Kudis (Kurang Disiplin) yang diderita belum sembuh juga. So, bersabar itu bukan hanya masalah menunggu. Sabar adalah ketulusan yang luar biasa. Wajar ketika seseorang mengeluh, tapi perlu diingat bahwa mengeluh tidak akan memperbaiki keadaan. Jika kita mampu bersabar insyaallah kebahagiaan akan datang menghampiri.
Sabar menahan amarah
Sabar adalah keadaan dimana kita mampu menahan amarah saat hati dikuasai bara emosi yang membakar. Saat sedang emosi dunia seakan berupa bola api yang siap membakar. Orang yang marah adalah orang yang sedang dikuasai syetan. Rasulullah mengajarkan apabila kita marah maka duduklah, segeralah ambil air wudhu, dan apabila masih marah maka berbaringlah/tidurlah, insyaallah setelah bangun tidur fikiran kembali fresh. Kuncinya adalah bersabarlah.
Sabar bukan berarti lemah
Orang yang sabar bukan berarti orang yang tidak memiliki kekuatan, bukan pula orang yang tidak punya nyali. Ternyata ada lho orang yang menganggap bahwa sabar itu pasrah aja lah. Jadi orang kan harus menerima segala yang telah ditetapkan Allah kepada hambanya, katanya. Hal itu memang benar, tapi tidak serta merta kita membenarkan hal tersebut. Memang kita harus menerima segala yang telah menjadi ketetapan Allah kepada kita, tapi harus diimbangi dengan ikhtiar dan do'a donk. Tanpa usaha berarti kita pasrah. Pasrah itulah yang menjadikan kita lemah. Jadi teringat kata-kata Pak Sholihin Abu Izzudin (penulis buku dan motivator yang karyanya mampu menggugah semangat), jadikanlah setiap tetes keringat adalah kerja keras sebagai syukur nikmat.
Bersabarlah saudaraku
Sabar adalah salah satu tolak ukur dari kualitas keimanan seaeorang. Bersabar berarti berjuang pantang menyerah. Bersabarlah dalam menghadapi apapun dan dalam kondisi apapun. Apabila kita mampu memerangi segala sesuatu yang membuat hati gelisah, gundah gulana, marah, kesal, bosan, dll dengan bersabar, maka kita adalah super hero. Super hero yang mampu menakhlukkan rintangan yang menjadi bumbu dan kerikil dalam kehidupan. Sesungguhnya Allah senantiasa bersama dengan orang yang sabar. Wallahua'lam bishshowab.
0 komentar:
Post a Comment