....menjadi apa itu tidaklah penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri dan orang lain. Tingkatkan kualitas dan kuantitas kebaikan kita agar menjadi sosok super manfaat.
Al ilmu bila 'amalin kasajari bila samarin "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tak berbuah, hanya rindang daunnya". Itulah sepotong kalimat yang besar maknanya. Bagaimana seseorang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Apa arti dari semua kesuksesan kalau pada akhirnya kita tidak menjadi pribadi yang bermanfaat buat orang lain? Belum ada dalam sejarah, ada orang yang bisa mengukir kesuksesan-Nya dengan kemampuannya sendiri. Hal ini sudah menjadi kodrat manusia yaitu makhluk plural. Maka dari itu manusia akan selalu membutuhkan satu sama lain untuk bisa bertahan hidup dan mencapai impian dalam hidup. Sebenarnya apa sih yang kita cari dalam kehidupan ini? Apakah menjadi orang kaya yang punya rumah dan mobil mewah, atau ingin menjadi orang berilmu, atau ingin menjadi yang lain. Tentu hal itu terserah kita, karena kitalah yang memutuskan kehidupan kita sendiri. Tapi coba kita renungkan bersama-sama, setelah apa yang kita inginkan tersebut tercapai, kemudian apa lagi yang kita inginkan? Pasti akan ada keinginan-keinganan baru yang akan selalu ada. Untuk itu menjadi apa itu tidaklah penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita dan orang lain.
Al ilmu bila 'amalin kasajari bila samarin "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tak berbuah, hanya rindang daunnya". Itulah sepotong kalimat yang besar maknanya. Bagaimana seseorang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Apa arti dari semua kesuksesan kalau pada akhirnya kita tidak menjadi pribadi yang bermanfaat buat orang lain? Belum ada dalam sejarah, ada orang yang bisa mengukir kesuksesan-Nya dengan kemampuannya sendiri. Hal ini sudah menjadi kodrat manusia yaitu makhluk plural. Maka dari itu manusia akan selalu membutuhkan satu sama lain untuk bisa bertahan hidup dan mencapai impian dalam hidup. Sebenarnya apa sih yang kita cari dalam kehidupan ini? Apakah menjadi orang kaya yang punya rumah dan mobil mewah, atau ingin menjadi orang berilmu, atau ingin menjadi yang lain. Tentu hal itu terserah kita, karena kitalah yang memutuskan kehidupan kita sendiri. Tapi coba kita renungkan bersama-sama, setelah apa yang kita inginkan tersebut tercapai, kemudian apa lagi yang kita inginkan? Pasti akan ada keinginan-keinganan baru yang akan selalu ada. Untuk itu menjadi apa itu tidaklah penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita dan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad).
Ada banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain.
Pertama: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat adalah Kemauan
Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.
Ini adalah langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.
Kedua: Take Action Now
Apa yang bisa anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Jangan menunggu kesempatan datang tapi ciptakan kesempatan anda. Lihat sekitar anda, adakah yang bisa anda bantu. Adakah yang bisa anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor anda? Akan banyak yang bisa anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Ketiga: Biasakanlah Memberikan Manfaat sebagai Gaya Hidup Anda
Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Anda baru disebutkan melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Ini yang kadang dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi sebuah akhlaq saat anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Keempat: Tingkatkan Manfaat Diri Anda
Apakah harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab sebagai manusia kita harus berusaha menjadi juaranya manfaat atau super manfaat. Jangan sebaliknya!
Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri? Ya, kita harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa yang kita berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan diri, sehingga apa yang kita berikan semakin bermanfaat.
Kelima: Raih Manfaatnya untuk Anda Juga
Jangan sampai kita memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri kita sendiri. Maksudnya adalah kita harus menghindari dari semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian).
Akhirnya, selamat memberikan manfaat untuk orang lain. Perbaiki kuantitas dan kualitas amal kebaikan. Semangat kawan!
Ada banyak langkah yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain.
Pertama: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat adalah Kemauan
Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.
Ini adalah langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.
Kedua: Take Action Now
Apa yang bisa anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Jangan menunggu kesempatan datang tapi ciptakan kesempatan anda. Lihat sekitar anda, adakah yang bisa anda bantu. Adakah yang bisa anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor anda? Akan banyak yang bisa anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.
Ketiga: Biasakanlah Memberikan Manfaat sebagai Gaya Hidup Anda
Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Anda baru disebutkan melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Ini yang kadang dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi sebuah akhlaq saat anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Keempat: Tingkatkan Manfaat Diri Anda
Apakah harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab sebagai manusia kita harus berusaha menjadi juaranya manfaat atau super manfaat. Jangan sebaliknya!
Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri? Ya, kita harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa yang kita berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan diri, sehingga apa yang kita berikan semakin bermanfaat.
Kelima: Raih Manfaatnya untuk Anda Juga
Jangan sampai kita memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri kita sendiri. Maksudnya adalah kita harus menghindari dari semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian).
Akhirnya, selamat memberikan manfaat untuk orang lain. Perbaiki kuantitas dan kualitas amal kebaikan. Semangat kawan!