Membina Kesholehan Melejitkan Prestasi 03/04/16 ~ MH

MH


GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

STRUKTUR SEKOLAH 2022

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/07/struktur-sekolah-tahun-20212022.html.

NOMOR ADUAN MASYARKAT

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/04/aduan-masyarakat-sapa-mh.html.

BERKISAH

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2016/04/batu.html.

GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

Friday, 4 March 2016

Menjadi Pribadi yang Bermanfaat



....menjadi apa itu tidaklah penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk diri sendiri dan orang lain. Tingkatkan kualitas dan kuantitas kebaikan kita agar menjadi sosok super manfaat.

Al ilmu bila 'amalin kasajari bila samarin "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon tak berbuah, hanya rindang daunnya". Itulah sepotong kalimat yang besar maknanya. Bagaimana seseorang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Apa arti dari semua kesuksesan kalau pada akhirnya kita tidak menjadi pribadi yang bermanfaat buat orang lain? Belum ada dalam sejarah, ada orang yang bisa mengukir kesuksesan-Nya dengan kemampuannya sendiri. Hal ini sudah menjadi kodrat manusia yaitu makhluk plural. Maka dari itu manusia akan selalu membutuhkan satu sama lain untuk bisa bertahan hidup dan mencapai impian dalam hidup. Sebenarnya apa sih yang kita cari dalam kehidupan ini? Apakah menjadi orang kaya yang punya rumah dan mobil mewah, atau ingin menjadi orang berilmu, atau ingin menjadi yang lain. Tentu hal itu terserah kita, karena kitalah yang memutuskan kehidupan kita sendiri. Tapi coba kita renungkan bersama-sama, setelah apa yang kita inginkan tersebut tercapai, kemudian apa lagi yang kita inginkan? Pasti akan ada keinginan-keinganan baru yang akan selalu ada. Untuk itu menjadi apa itu tidaklah penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita dan orang lain.
Rasulullah SAW bersabda: Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad).

Ada banyak langkah  yang bisa kita lakukan untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain.
Pertama: Menjadi Pribadi yang Bermanfaat adalah Kemauan
Kuncinya adalah kemauan, kemauan kita memberikan manfaat kepada orang lain. Jika kita punya harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Jika kita punya ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Jika kita punya tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain.
Ini adalah langkah awal, Anda harus memiliki kemauan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Bagaimana pun kondisi Anda. Jangan malah mencari-cari cara untuk mendapatkan manfaat dari orang lain bahkan memanfaatkan orang lain.

Kedua: Take Action Now
Apa yang bisa anda lakukan sekarang untuk memberikan manfaat kepada orang lain? Jangan menunggu kesempatan datang tapi ciptakan kesempatan anda. Lihat sekitar anda, adakah yang bisa anda bantu. Adakah yang bisa anda lakukan untuk memperbaiki lingkungan, rumah, atau kantor anda? Akan banyak yang bisa anda lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Ketiga: Biasakanlah Memberikan Manfaat sebagai Gaya Hidup Anda
Jika memberikan manfaat kepada orang sudah menjadi kebiasaan anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat. Anda baru disebutkan melakukan kebaikan (belum menjadi akhlaq), namun jika sudah menjadi kebiasaan dan menjadi gaya hidup anda, maka anda sudah mulai menjadi pribadi yang bermanfaat.
Ini yang kadang dilupakan orang. Banyak yang hanya membahas sampai melakukan kebaikan dengan cara membantu orang orang lain. Namun itu belum menjadi kepribadian, baru sebatas mau melakukan. Sebuah tindakan, akan menjadi sebuah akhlaq saat anda sudah melakukan dengan biasa tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Keempat: Tingkatkan Manfaat Diri Anda
Apakah harus ditingkatkan? Tentu saja, sebab sebagai manusia kita harus berusaha menjadi juaranya manfaat atau super manfaat. Jangan sebaliknya!
Bagaimana cara meningkatkan manfaat diri? Ya, kita harus meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan. Kuantitas bisa dilihat dari frekuensi dan besarnya apa yang kita berikan kepada orang lain. Sementara kualitas manfaat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas diri, yaitu dengan meningkatkan keterampilan dan kemampuan diri, sehingga apa yang kita berikan semakin bermanfaat.

Kelima: Raih Manfaatnya untuk Anda Juga
Jangan sampai kita memberikan manfaat tetapi tidak memberikan manfaat untuk diri kita sendiri. Maksudnya adalah kita harus menghindari dari semua penghapus pahala amal, itu ketidak ikhlasan atau riya’.
Jadi, agar kita benar-benar mendapatkan dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain, kita harus ikhlas. Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.
Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). 

Akhirnya, selamat memberikan manfaat untuk orang lain. Perbaiki kuantitas dan kualitas amal kebaikan. Semangat kawan!

Mutiara 7


Ustadzah Catur Titi Nur Hayati, S.Pd
Abdullah
Adha Eka Mahendra
Agfa Adlyna
Alif Hafidz
Alissa Sabil A.
Arkan Daffa
Aura Rima Savana
Bagas Septiana
Bintang Dwi Anggara
Daffa Helga
Fauziyah Azzahra
Indah Sulistyo
Khoirun Nisa
Muhammad Dzimar Ramadhan
Muhammad Omar Bellani
Muhammad Fairuz I.
Muhammad Syaifuddin Pasha
Nadziroh Pratama Lia
Natasya Amelia
Shodik Nur Irwansyah
Shulya Paramitha
Sistha Dinarendra
Zardhel Syafiq
Muhammad Afriza Bayu Andra

Mutiara 7


Ustadzah Lastri, S.Pd
Afifah Mufashiroh
Alifia Azzanur Fauziah
Arka Okan Nur Saputra
Clarista Anggara
Dafiq Mafaza Mukti
Dedy Septiarko
Ernanda Amelia
Fadilah Rizal
Fahri Pradana
Fajar Aditama
Ijlal Lintang
Jenie Luthfidya
Levian Abil
Luthfiyatu Dzakiya Al M.
Muhammad Jasur Abiyyu
Radityo Putra Pradana
Unaisah
Winieta Azizah
Zainal Abidin Bima Saputra
Zara Putri Inasan
Zayra Cherrin Pramudya
 
 

Mutiara 6 Putri


Ustadzah Wiwit Pudyawati, S.Pd
Rahma Naini
Fauziah Rifnatul Jannah
Fadila Azzahra Nadia
Aliyah Putri Windia
Ataya Wahyu Garjita
Cantika Aura Nirmala
Funik Windi
Farah Alisia
Hasna Anirotul
Hafiffah Nurul
Hadhila Yasra
Irsalina Markha
Jea Afiva
Khoirul Nur Fauziah
Klasrista Annora
Nevara Audya
Nafisah Hanif
Niha Nurul Laeli
Nur Rohmah Suci
Nabila Salsabila
Suci Ariyanti
Zahra Nandita
Sekar Anindya

Mutiara 6 Putra


Ustadz Agus Tugiyanto
Evan Safi Maulana
Ringga Aura
Daffa Gilang Rahmatullah
Indra Arya Dinata
Bernadika Dava
Fajar Wahyu Rabbani
Andika Irfansyah
Alwi Ma'sum Fuadi
Muhammad Anwar Saputra
Rafif Zainal
Abimanyu Arya Seta
Saiful Ahmad Fathoni
Izzudin Faris Al Ayubi
Aditya Kumara Dauswara
Fathir Nazril
Muhammad Fa'iz Al Awwalu
Ahmad Fawwas Arrosyid
Isnan Akhsanul Akbar
Iwan Bayu Wicaksono
Oki Nur Rohman
Anung Nugrahanto
Bahrul Annas
Azhar Zidane
Kulafa'ur Rosyidin
Ridwan Abimanyu
Anthoni Irawan


Mengingat Kematian


Orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat mati dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan selanjutnya. Ketika kematian telah datang, tak ada seorangpun yang dapat mengelak dan menundanya.

فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُونَ

“Maka apabila telah tiba ajal mereka (waktu yang telah ditentukan), tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak pula mereka dapat mendahulukannya.” (An-Nahl: 61)

Hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan datang masanya kita berpisah dengan dunia berikut isinya. Perpisahan itu terjadi saat kematian menjemput, tanpa ada seorang pun yang dapat menghindar darinya. Karena Ar-Rahman telah berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)

Siapa yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: bersegera untuk bertaubat, hati merasa cukup, dan giat/semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia akan dihukum dengan tiga perkara: menunda taubat, tidak ridha dengan perasaan cukup dan malas dalam beribadah. Maka berpikirlah, wahai orang yang tertipu, yang merasa tidak akan dijemput kematian, tidak akan merasa sekaratnya, kepayahan, dan kepahitannya. Cukuplah kematian sebagai pengetuk hati, membuat mata menangis, memupus kelezatan dan menuntaskan angan-angan. Apakah engkau, wahai anak Adam, mau memikirkan dan membayangkan datangnya hari kematianmu dan perpindahanmu dari tempat hidupmu yang sekarang?” (At-Tadzkirah, hal. 9)

Bayangkanlah saat-saat sakaratul maut mendatangimu. Ayah yang penuh cinta berdiri di sisimu. Ibu yang penuh kasih juga hadir. Demikian pula anak-anakmu yang besar maupun yang kecil. Semua ada di sekitarmu. Mereka memandangimu dengan pandangan kasih sayang dan penuh kasihan. Air mata mereka tak henti mengalir membasahi wajah-wajah mereka. Hati mereka pun berselimut duka. Mereka semua berharap dan berangan-angan, andai engkau bisa tetap tinggal bersama mereka. Namun alangkah jauh dan mustahil ada seorang makhluk yang dapat menambah umurmu atau mengembalikan ruhmu. Sesungguhnya Dzat yang memberi kehidupan kepadamu, Dia jugalah yang mencabut kehidupan tersebut. Milik-Nya lah apa yang Dia ambil dan apa yang Dia berikan. Dan segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ajal yang telah ditentukan.

Cara mengingat mati:
  1. Berusaha sekuat tenaga untuk mengingat kematian yang menimpa orang lain, entah itu saudara, keluarga, atau siapa saja di antara manusia yang telah mendahului kita.
  2. Setelah kita mengingat kematian itu sendiri, cobalah kita membayangkan bagaimana sepi dan sunyinya alam kubur itu, tidak ada yang menemani di hari-hari yang dilalui. 
  3. Termasuk hal sangat dianjurkan dalam upaya kita mengingat mati adalah berziarah ke kubur.

Mesin Penanam Padi


Penanaman padi sawah pada umumnya masih menggunakan cara tanam pindah dengan tangan. Cara ini membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan waktu yang lama.  Kini telah hadir mesin/alat penanam padi. Ketersediaan alat pertanian yang modern dan berkualitas diharapkan mampu mengkompensasikan keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian dan membantu peningkatan produktivitas sektor pertanian. Mesin penanam padi adalah mesin modern untuk menanam padi dengan sistem penanaman serentak. Cara pakai alat ini cukup mudah. Bibitkan terlebih dahulu gabah dalam petakan sawah, setelah tumbuh menjadi bibit dan sudah siap tanam, bibit tersebut ditaruh di atas mesin. Selanjutnya mesin siap beroperasi. Pemakaian alat ini membuat hemat tenaga, waktu, dan biaya. Selamat mencoba. Hidup petani