Membina Kesholehan Melejitkan Prestasi 04/23/22 ~ MH

MH


GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

STRUKTUR SEKOLAH 2022

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/07/struktur-sekolah-tahun-20212022.html.

NOMOR ADUAN MASYARKAT

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/04/aduan-masyarakat-sapa-mh.html.

BERKISAH

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2016/04/batu.html.

GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

Saturday, 23 April 2022

Modul 3.1.a.7 Demonstrasi Kontekstual: Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Bapak/Ibu guru di seluruh nusantara, salam sejahtera untuk kita semua. 

Sebagai seorang guru kita sering kali dihadapkan dengan permasalahan-permasalahan atau kasus yang ada di kelas maupun di sekolah.Tetapi kita belum memahami kasus tersebut berupa bujukan moral atau dilema etika.Dan terkadang kita mengambil keputusan berdasarkan kehendak kita tanpa melakukan pengujian keputusan.

Setelah mengambil suatu keputusan, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan diri Anda sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, atau timbul pemikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, ‘Apakah ini sesuai peraturan?’ atau ‘Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam hal seperti ini?’

Setelah mengikuti PGP angkatan 4 ini, saya mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Banyak pengetahuan yang harus saya pelajari yang berkaitan dengan perbedaan bujukan moral dengan dilema etika. Dua istilah ini terkadang masih membuat saya bingung dan ragu apakah kasus yang saya hadapi masuk ke bujukan moral atau dilema etika. Karena secara sekilas sulit untuk dibedakan,butuh pengujian pengambilan keputusan dengan penerapan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan yang harus dilakukan.

 

A. Perbedaan Bujukan Moral dan Dilema Etika

Dalam pengambilan keputusan ada dua hal yang terjadi yaitu bujukan moral dan dilema etika. Apakah perbedaan keduanya?

Bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan. 

Dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah keputusan.

B. Empat Paradigma dalam Pengambilan Keputusan

Dari pengalaman kita bekerja pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. 

Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini.

1.     Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2.     Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3.     Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4.     Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

C. Tiga Prinsip dalam Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan sebuah keputusan ada tiga prinsip yang melandasinya. Ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut yaitu. 

1.     Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)

2.     Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)

3.     Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

D. Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara etis.

Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan.

1.     Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

2.     Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

3.     Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

4.     Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.

5.     Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.

6.     Melakukan Prinsip Resolusi.

7.     Investigasi Opsi Trilema.

8.     Buat Keputusan.

9.     Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan. 

Adapun cara yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan dalam Program Guru Penggerak angkatan 4 ini adalah dengan belajar dan berbagi.  

Selain belajar untuk peningkatan kompetensi diri sendiri, saya juga melakukan sesi sharing atau berbagi apa yang sudah saya dapatkan baik kepada rekan-rekan guru di sekolah dan juga rekan-rekan guru di seluruh nusantara. Karena bagi saya dengan berbagi maka ilmu yang akan kita miliki akan semakin berkembang dan bertambah. Cara berbagi yang dilakukan antara lain:

1.     Mensosialisasikan materi-materi Program Guru Penggerak yang telah didapatkan melalui komunitas praktisi  SDIT Mutiara Hati  yang sudah dibentuk dan juga melalui rapat dewan guru SDIT Mutiara Hati.

2.     Mensosialasisasikan kepada rekan guru lain dalam lingkup kegiatan Kerja Kelompok Guru (KKG) yang ada di Dabin 1 Gugus Ki Hadjar Dewantara Kecamatan Ngargoyoso Kab. Karanganyar.

3.     Mensosialisasikan materi-materi Program Guru Penggerak melalui tulisan-tulisan di blog  https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com

4.     Mensosialisasikan materi-materi Program Guru Penggerak melalui video yang diupload ke channel youtube pribadi yaitu Husna Khayla TV (https://www.youtube.com/channel/UCHNVNlKOfXQtk_LfYsJzt_w)

5.     Berbagi pengetahuan tentang pengambilan keputusan melalui media sosial seperti Whatsapp dan facebook.

Langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut:

Setelah mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, maka kedepannya ketika saya dihadapkan dalam suatu situasi atau suatu permasalahan, maka langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah:

1. Langkah Pertama, saya terlebih dahulu akan menganalisis dan menentukan apakah masalah yang saya hadapi termasuk ke dalam dilema etika atau bujukan moral

2. Langkah Kedua adalah menentukan paradigma apa yang ada pada permasalah tersebut. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan sebagai berikut yaitu  Individu lawan masyarakat (individual vs community), Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

3. Langkah Ketiga, saya akan menentukan prinsip yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan,. Prinsip-prinsip yang dimaksud yaitu prinsip berfikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking)  

4. Langkah selanjutnya adalah saya akan menguji keputusan yang saya ambil melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1.     Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang di hadapi

2.     Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut

3.     Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut

4.     Melakukan uji benar  vs salah dalam situasi tersebut.

  • Melakukan Uji Legal yaitu menentukan apakah ada aspek pelanggaran hukum
  • Melakukan Uji Regulasi yaitu menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut.
  • Melakukan Uji Intuisi yaitu menentukan apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi
  • Melakukan uji publikasi yaitu menguji persaan bila keputusan yang diambil dipublikasikan di halaman depan Koran
  • Melakukan uji panutan/ idola yaitu menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola  dalam situasi tersebut

5.     Menentukan paradigma yang terjadi pada kasus  yang dihadapi

6.     Menentukan prinsip yang akan digunakan

7.     Menentukan penyelesaian yang kreatif untuk menyelesaikan masalah tersebut (Investigasi Opsi Trilemma)

8.     Menentukan keputusan yang akan diambil.

9.     Melihat kembali keputusan yang diambil dan merefleksikannya

Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Kapan saya akan memulai menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tidak dapat dipastikan apakah hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau hari apa. Langkah-langkah pengambilan keputusan ini akan saya terapkan ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika yang memerlukan pengambilan keputusan terbaik yang dapat menguntungkan semua pihak. Jika hari ini mengalami dilema etika maka hari ini saya akan menerapkan langkah-langkah tersebut, jika besok mengalami dilema etika maka besok akan diterapkan langkah-langkah tersebut, dan seterusnya. Harapan saya tentunya ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika saya dapat melakukan pengambilan keputusan dengan memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Dalam mengambil sebuah keputusan tidak hanya kita lakukan sendiri saja tentu perlu masukan-masukan dari rekan yang bisa kita ajak berdiskusi dan berbagi sehingga kita mengetahui apakah keputusan yang telah kita ambil ini sudah tepat dan efektif atau belum. Menurut saya orang-orang yang bisa saya jadikan teman diskusi/pendamping dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah rekan-rekan sejawat di sekolah, kepala sekolah, orang tua siswa, siswa, komite sekolah, atau bisa juga pengawas sekolah. 

Demikian pemaparan saya terkait dengan kegiatan tugas modul 3.1.a.7 tentang Demonstrasi Kontekstual modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang saya tuangkan dalam blog ini.