Indonesia adalah negara beriklim tropis yang mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Layaknya sebuah negara, sekolah pun juga mempunyai musim yaitu musim ujian. Hujan vs ujian. Ternyata ada persamaan antara hujan dan ujian. Hujan turun berbunyi TES. Ujian bisa disebut TES. Sama-sama tes tapi berbeda makna. Perbedaannya, hujan sangat dinanti-nanti oleh semua orang pada saat musim kemarau apalagi oleh petani, namun ujian kadang menjadi momok yang ditakuti sebagian peserta didik. Ujian adalah tolok ukur keberhasilan peserta didik dalam menerima pelajaran. Ada sebuah kisah, beberapa orang terlihat sedang asyik berdialog di pojok ruang kelas saat jam istirahat tiba. Sebut saja G dan M. G adalah guru dan M adalah murid.
G: "Tak terasa tahun pelajaran akan segera berakhir, teman-teman." G biasa menyapa peserta didik dengan sebutan teman saat jam istirahat.
M: "Ya us, sebentar lagi kita naik kelas. Kelas 4 pasti lebih sulit."
G: "Tidak ada yang sulit asal kita mau berusaha. Ngomong-ngomong, apa kalian yakin naik kelas?"
M: "Insyaallah us."
G: "Sebentar lagi ujian. Untuk kalian yang masih kelas 3, ada ujian tahfidz, ujian praktek, dan ulangan kenaikan kelas. Kakak-kakak kelas 6 juga sebentar lagi melaksanakan ujian sekolah."
M: "Yaaaahhhh, banyaknya. Ujian terus."
G: "Lho kok yaaahhhh. Harusnya senang donk, sebentar lagi ujian dan naik kelas. Yang penting belajarnya lebih giat lagi. Jangan lupa berdo'a. Ini sedang musim ujian."
M: "Ujian lagi, ujian lagi." Sambil menghela nafas.
Dialog di atas menggambarkan bahwa beberapa anak kadang merasa takut bahkan stress ketika mendengar kata ujian. Padahal ujian itu asyik lho. Asyik jika kita sudah siap, kalau belum siap ya akan keteteran.
Buat ayah bunda jangan galau jika buah hatinya akan mengikuti ujian. Yuk kita lirik jurus jitu ala Ustadz Sholihin Abu Izzudin untuk mempersiapkan ujian buah hati. Takhlukkan ujian dengan 5M.
1. Medis
Menjaga kesehatan dan makan makanan bergizi. Jangan sampai waktu ujian tiba justru jatuh sakit gara-gara salah pola makan.
2. Materi
Materi berhubungan dengan muatan pelajaran. Mampu menguasai materi dengan baik. Jangan sampai salah jadwal. Besok ujiannya matematika tapi yang dipelajari IPA, kan tidak nyambung.
3. Material
Material berhubungan dengan sarana prasarana yang digunakan selama mengikuti ujian. Mulai dari pensil, penghapus, bolpoint, alas tulis, dan perlengkapan lainnya. Kalau perlu seragam bisa dipersiapkan H-1 sebelum pelaksanaan.
4. Mental
Menghadapi ujian harus bermental baja. Medis, materi, material sudah siap tapi kalau mentalnya mlempem akan sia-sia. Anak harus selalu dimotivasi agar mampu menyiapkan mental menuju ujian. Ujian sukses no stress... yes yes.
Ujian telah tiba
Ujian telah tiba
Hore hore hore
Ujian telah tiba
Ujian telah tiba
Hatiku gembira
Yang di atas bisa dinyanyikan dengan nada lagu Tasya, Libur Telah Tiba.
5. Munajat
Do'a adalah kekuatan terdahsyat. Apalagi do'a yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir, niscaya akan mampu menembus langit. Perbaiki kedekatan diri dengan Allah dan tingkatkan kebaikan terhadap sesama. Do'a dan usaha harus dilakukan dengan seimbang. Do’a sangat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada dalam tiga keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut:
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad)
Musim ujian, manfaatkan waktu sebaik mungkin. Jangan sampai menyesal lho. Satu-satunya yang tidak bisa kembali adalah waktu. Baru menyesal ketika nilai ujian jelek, padahal ketika menjelang ujian santai-santai tidak belajar. Ujian sukses no stress. (NI)