Memanah adalah salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah SAW selain
berkuda dan berenang. Menggemakan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu
pilar di tempat kami. Dulu di zaman Rasulullah ada banyak sahabat yang ahli
dalam memanah, salah satunya Sa’ad bin Abi Waash. Karena keahlian ini, mereka
memperoleh kesempatan untuk ikut berperang bersama Rasulullah. Dalam sebuah
hadits dijelaskan “Barangsiapa yang menembak satu panah kepada musuh baik kena
atau tidak kena, pahalanya setara dengan memerdekakan budak”. Sahabat eMHa, yuk
kita belajar bersama-sama. Buat yang berminat bisa gabung nih di SDIT Mutiara
Hati Ngargoyoso setiap hari Jum’at.
Ini nih tata cara memanah bagi pemula:
1. Sikap Berdiri
Sikap berdiri yang baik ditandai oleh titik berat badan ditumpu oleh kaki
atau tungkai secara seimbang serta tubuh tegak, tidak condong ke depan atau ke
belakang, ke samping kanan ataupun ke samping kiri. Terdapat empat macam sikap
kaki dalam panahan, yaitu open stand,
close stand, square
stand, dan oblique stand. Namun kebanyakan dari
pemanah pemula biasanya menggunakan square stand dan open stand.
Square Stand (Sejajar)
- Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
- Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan sasaran,
namun dalam hal ini perlu diingat bahwa pada waktu menarik dan holding badan
cenderung bergerak.
Open Stand (Terbuka)
- Posisi kaki pemanah membuat sudut 450 dengan garis tembak.
- Pada saat memanah, badan lebih stabil.
- Posisi leher atau kepala akan lebih rileks dan pandangan pemanah lebih
mudah untuk fokus ke depan.
2. Memasang Ekor Panah
Memasang ekor panah adalah menenmpatkan atau memasukkan ekor panah ke
tempat anak panah (nocking point)
pada tali dan menempatkan gandar pada sandaran anak panah, kemudian diikuti
dengan menempatkan jari jari penarik pada tali dan siap menarik tali. Saat
memasang ekor panah harus benar karena bisa berakibat fatal apabila salah dalam
penempatan baik terlalu atas atau terlalu bawah, maka perhatikan apakah anak
panah yang dipasang sudah lurus tersandar di busur atau belum.
3. Mengangkat Lengan Busur
Mengangkat lengan busur adalah gerakan mengangkat lengan panahan busur
setinggi bahu dan tangan penarik tali siap untuk menarik tali. Hal hal yang
perlu dip-erhatikan adalah lengan penahan busur rileks, tali ditarik oleh tiga
jari yaitu jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Tali ditempatkan pada
ruas ruas jari pertama, dan tekanan busur terhadap telapak tangan penahan busur
di tengah tengah titik V, yang dibentuk oleh ibu jari dan jari telunjuk (lengan
penahan busur).
4. Menarik Tali Busur
Menarik tali busur adalah gerakan menarik tali sampai menyentuh dagu, bibir
atau hidung. Kemudian dilanjutkan dengan menjangkarkan tangan penarik tali di
dagu. Ada tiga fase pada gerakan ini, yaitu gerakan tarikan awal, tarikan
utama, tarikan kedua. Pada saat tarikan awal, sendi bahu, sendi siku dan sendi
pergelangan tangan telah dikunci. Gerakan tarikan utama adalah gerakan tarikan
dari posisi awal sampai tali menyentuh atau menempel dan sedikit menekan atau
mengetat pada bagian dagu, bibir, dan hidung dan berakhir pada posisi
penjangkaran. Tarikan yang terakhir adalah tarikan kedua yaitu gerakan menahan
tarikan pada posisi penjangkaran sampai melepas tali (release).
5. Menjangkarkan Lengan Penarik
Menjangkarkan lengan penarik adalah gerakan menjangkarkan tangan penarik
pada bagian dagu. Hal yang harus diperhatikan yaitu tempat penjangkaran tangan
penarik tali harus tetap sama dan kokoh menempel di bawah dagu, dan harus
memungkinkan terlihatnya bayangan tali pada busur. Ada dua jenis penjangkaran
yaitu penjangkaran di tengah dan penjangkaran di samping. Pada penjangkaran di
tengah, tali menyentuh pada bagian tengah dagu, bibir, dan hidung serta tangan
penarik menempel di bawah dagu. Pada penjangkaran di samping, tali menyentuh
pada bagian samping dagu, bibir, dan hidung, serta penarik menempel di bawah
dagu.
6. Menahan Sikap Panahan
Manahan sikap panahan adalah suatu keadaan menahan sikap panahan beberapa
saat, setelah penjangkaran dan sebelum anak panah dilepas. Pada saat ini otot
otot lengan penahan busur dan lengan penarik tali harus berkontraksi agar sikap
panahan tidak berubah. Bersamaan dengan itu pemanah melakukan pembidikan. Jadi
pada saat membidik, sikap pemanah harus tetap dipertahankan.
7. Membidik
Membidik adalah gerakan
mengarahkan titik alat pembidik pada tengah sasaran. Pada posisi membidik,
posisi badan dari pemanah diharapkan tidak berubah kemudian pemanah tidak hanya
fokus kepada sasaran tetapi diutamakan pada teknik, dengan kondisi badan yang rileks
fokus akan semakin baik.
8. Melepas Tali
Pelepasan anak panah yang baik diperlukan untuk memberikan kekuatan penuh
dari tali terhadap panah dalam setiap pelepasan panah yang diinginkan untuk
mencegah getaran tali yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan panah
berputar. Kesalahan yang terjadi pada saat melepaskan anak panah mengakibatkan
dampak yang sangat besar terhadap sasaran.
9. Menahan Sikap Panahan
Menahan sikap panahan adalah suatu tindakan untuk mempertahankan sikap
panahan sesaat setelah anak panah meninggalkan busur. Tindakan ini dimaksudkan
untuk memudahkan pengontrolan gerak panahan yang dilakukan.
#Mari belajar sunnah
0 komentar:
Post a Comment