Membina Kesholehan Melejitkan Prestasi Zero to Hero on Mabit Wada' ~ MH

MH


Monday, 2 May 2016

Zero to Hero on Mabit Wada'


Cuaca cerah mewarnai Mabit wada' kali ini.  Langit tampak biru dihiasi awan tipis, lukisan Sang Pencipta yang Maha Indah di acara Mabit terakhir kelas 6, Mutiara 4 SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso pada Sabtu s.d Minggu di penghujung April tahun ini. Sambil menyelam minum air, itulah ungkapan yang tepat untuk acara kali ini. Tak hanya memperbaiki ruhiyah saja tetapi sekaligus training motivasi untuk ustadz/ustadzah dan anak-anak. Pembicaranya pun juga import dari luar...hehe. Seorang trainer motivasi dan penulis buku asli Kebumen yang karya-karyanya menjadi best seller. Beliau adalah Ustadz Solikhin Abu Izzudin yang sekarang bertempat tinggal di Plumbungan Karangmalang.

Motivasi luar biasa dengan tema Zero to Hero. Zero to Hero, sebuah kalimat yang tentu sangat tidak asing di telinga. Bagi yang penasaran, jangan lupa baca buku Zero to Hero terbitan Pro-U Media. Diawali dengan lantunan lagu Suara Persaudaraan menjadikan rasa tak sabar ingin lebih tahu bagaimana sih sebenarnya Hero itu. Intinya jadi guru itu harus menjadi orang yang SUPER. SUrgakan PERanmu, SUrgakan PERkataanmu, SUrgakan PERilakumu. Menjadi guru harus mampu memberi teladan sebelum mengajarkan. Menjadi pahlawan, dalam kondisi terbatas tapi mampu menciptakan kualitas teratas. Itulah pahlawan. MenSUrgakan PERan bisa dimulai dengan menggali motivasi dari dalam diri sendiri. Menemukan kekuatan dibalik kelemahan. Memahami keterbatasan dengan kualitas teratas. Senantiasa menciptakan momentum dan memiliki progres. Bersemangat sampai tamat. Bekerja ikhlas dan tuntas. Optimis sampai finish. Luar biasa. Sungguh menggugah jiwa yang haus ilmu. Kalau ditanya, siapakah Hero? Jawablah saya, karena kita harus optimis untuk menjadi hero. Kitalah hero. Orang yang lemah tapi optimis itu lebih baik daripada orang yang kuat tapi pesimis. Betul tidak?

Sesi selanjutnya adalah motivasi untuk anak-anak kelas 6 sebelum menghadapi ujian sekolah. Waktu hampir dua jam berlalu tapi terasa baru lima menit saja. Serasa dihipnotis oleh motivasi demi motivasi dari Pak Shol. Untuk kelas 6  'Pokoke kudu fokus', pokoknya harus fokus. Fokus, fokoke lulus. Ada lima jurus jitu ujian sukses tanpa stress yang disampaikan beliau. Apakah jurusnya? Tunggu aja kisah selanjutnya. Fokus. Ada rasa sejuk dalam dada setelah acara ini.
Keesokan harinya para wali berduyun-duyun datang ke sekolahan sembari menjemput putra putrinya. Sebelum pulang ada sesi ramah tamah antara orang tua dengan anak. Suasana haru muncul tatkala salah satu siswa mewakili memohon maaf dan mohon do'a restu untuk persiapan ujian sekolah. (Nailatul Izzah)

Kedekatan dan ketulusan orangtua dengan anak

1 komentar:

Lastri said...

Kitalah hero