Membina Kesholehan Melejitkan Prestasi November 2016 ~ MH

MH


GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

STRUKTUR SEKOLAH 2022

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/07/struktur-sekolah-tahun-20212022.html.

NOMOR ADUAN MASYARKAT

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2021/04/aduan-masyarakat-sapa-mh.html.

BERKISAH

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2016/04/batu.html.

GURU PENGGERAK

https://sditmutiarahatingargoyoso.blogspot.com/2022/02/laporan-hasil-aksi-nyata-modul-14.html

Saturday, 26 November 2016

Mutiara Hati Rayakan HGN Bersama "Kang Ihyan"


Hari Guru Nasional bukanlah hari libur nasional, tetapi hari yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penghargaan terhadap guru. HGN adalah hari bahagia untuk para guru diseluruh pelosok negeri. Hari ini (25/11) merayakannya dengan cara yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Acara ini dilaksanakan di Kemuning Resto dengan mendatangkan pembicara yang diimport dari Colomadu, Kang Ihyan (Lilik Prihyanto, S.Pd., motivator Kab. Karanganyar). Acara bertajuk ngobrol santai bareng Kang Ihyan ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso. Budi Sholikah Retnowati, S.Pd. mengatakan bahwa acara ini digelar sebagai bentuk peringatan hari guru, dan untuk merefresh kembali serta memotivasi guru-guru sebagai seorang pendakwah agar tetap semangat dalam menjalankan tugasnya. "Ini adalah rangkaian peringatan hari guru. Melalui acara ini kami berharap guru sebagai pendakwah dapat merefresh pikiran dan memotivasi mereka dalam bertugas," ungkapnya.
Acara dimulai usai sholat Jum'at. Rintik hujan membersamai, sesekali angin bertiup kencang menembus pori-pori, ditemani candaan renyah ditengah-tengah paparan motivasi yang disampaikan, membuat pikiran kembali fresh dan senyum sumringah pun tergambar di wajah guru-guru. Kang Ihyan menyampaikan sebuah kisah inspiratif yang luar biasa, yang diambil dari  kisah nyata seorang guru. Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.
Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak, salah satu murid di kelasnya selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.
Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.
Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”
“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.
Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”
Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”
Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”
Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”
Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…
Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak: “Bu guru kerja sampai sore di sekolah, kamu juga bagaimana kalau belajar mengejar ketinggalan, kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”
Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.
Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan dibangkunya di kelasnya.
Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.
Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.
Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”
Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 SD. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”
Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”
Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 SD.”
Setahun kemudian, kartu pos yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,
“mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”
Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah di atas. Tak lupa kami ucapkan selamat hari guru nasional, 25 Nopember 2016. Guru Mulia Karena Karya.

Wednesday, 23 November 2016

Odong-odong "Idola" Hari Guru JSIT Jateng


Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Odong-odong, sebutan untuk salah satu kendaraan angkut di daerah Baturaden. Kalau di tempat saya odong-odong adalah mainan balita, yang ketika naik maka akan ada musik yang mengiringi. Biasanya menggunakan baterai. Beda jauh dengan odong-odong yang satu ini. Salah satu hal yang menarik di acara lomba hari guru yang digelar JSIT Wilayah Jawa Tengah ini adalah odong-odong. Odong-odong ini digunakan untuk mengangkut peserta menuju lokasi lomba. Panitia memfasilitasi angkutan ini karena lokasi lomba yang berbeda-beda dengan jarak yang lumayan membuat kaki "gempor" jika ditempuh dengan jalan kaki dari tempat registrasi atau penginapan. Menurut saya ini usaha cerdas dari panitia. Selain hemat tenaga juga hemat waktu tentunya. Odong-odong ini menjadi salah satu idola para peserta lomba. Kebetulan, saya ikut lomba di ruang galery dan menginap di kamar F, antara kutub utara dan kutub selatan gitu deh. Beruntung ada odong-odong. Setiap menuju penginapan yang ditunggu adalah odong-odong. Mau makan yang ditunggu odong-odong. Betapa odong-odong ini sangat berjasa. Bisa dibayangkan sampai berapa puluh kali aja dalam sehari angkutan ini naik turun, dan mengantar ratusan peserta ke tempat yang diinginkan. Banyak kenangan saat naik odong-odong ini, mulai dari sopirnya yang lihai mengendarai. Tanpa lihat jalan, malah lihat kanan kiri, sambil bercanda renyah dengan penumpang, padahal jalan nanjak bak naik gunung. Saat naik pertama kali berasa dag dig dug sambil dalam hati berbisik kuat gak...kuat gak... eh... tenyata nih angkutan ajib juga, entah jalan naik atau turun sang sopir ngegas terus, demi pelayanan. Terimakasih pak sopir juga panitia atas fasilitas yang diberikan.

Pict: Didik Haryanto

Sunday, 20 November 2016

Mutiara Hati kirim 2 Delegasi dalam Lomba Guru JSIT Jateng 2016


Dalam rangka memperingati hari guru nasional tahun 2016, JSIT Jawa Tengah menggelar lomba guru yang diikuti oleh guru-guru yang berada di naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu wilayah Jawa Tengah. SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso turut andil mengirimkan dua delegasi dalam lomba yang diwakili oleh Lastri, S.Pd dalam lomba APE SD IT dan Tri Aan Setyo Nugroho dalam lomba PTK SD IT.


Keduanya telah lolos di seleksi tingkat Korda Solo 1 dan berhasil memboyong 2 piala juara 1 yang bertempat di SDIT Az Zahra Sragen beberapa waktu lalu. Semangat yang diemban masing-masing peserta lomba bisa dirasakan dari setiap gerak-gerik saat mereka menyiapkan diri sebelum maju di depan juri. Apapun hasilnya yang penting sudah berusaha maksimal. "Jadikan ini moment untuk saling belajar."

Friday, 18 November 2016

Memperingati HUT Kab. Karanganyar Dengan Festival Tumpeng


KARANGANYAR. Pagi yang cerah menyambut hari lahir Kab. Karanganyar. Matahari nampak benderang memancarkan sinarnya. Hari ini (18/11) adalah hari bersejarah untuk Karanganyar, Bumi Intan Pari. Genap sudah diusia yang ke 99, aneka acara mewarnai perayaan HUT Kab. Karanganyar, pun juga di SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso. Dalam rangka memperingati hari lahir kabupaten tercinta, eMHa, sebutan sekolah ini menggelar festival tumpeng. Masing-masing kelas mengeluarkan jurus kreativitasnya untuk menghias tumpeng. Masing-masing siswa membawa bahan matang dari rumah, jadi ini adalah ajang kreativitas anak-anak untuk menghias tumpeng, dan hasilnya memang top.

Hiasan tumpeng anak-anak sangat indah. Acara dilanjutkan dengan sarapan bersama di setiap kelas bersama wali kelas. Tak lupa kami segenap keluarga besar SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso mengucapkan selamat HUT Kab. Karanganyar yang ke 99. Teriring do'a semoga Karanganyar menjadi lebih maju. Karanganyar maju dan cerdas.
Hasil kreasi kelas 6

Hasil kreasi kelas 5B
Hasil kreasi kelas 5A
Hasil kreasi 4B
Hasil Kreasi 4A
Hasil kreasi 2B



Saturday, 12 November 2016

SIT Wilayah Timur Gelar Kemah Ukhuwah


KARANGANYAR. Sekolah Dasar Islam Terpadu di wilayah timur Kabupaten Karanganyar kembali menggelar kemah ukhuwah (12/11). Ini adalah yang ketiga kalinya diadakan, dengan jumlah peserta 367 siswa yang berasal dari SDIT Binaul Ummah Karangpandan, SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso, dan SDIT Taruna Rabbani Tawangmangu. Kegiatan ini direncanakan selesai pada hari Minggu, 13 Nopember 2016. Kali ini pelaksanaannya diadakan di area Tawangmangu. Setelah sebelumnya pernah diadakan di Ngargoyoso dan Karangpandan. Kuah, sebutan trend kemah ukhuwah tahun ini  mengambil tema bersahabat, gembira, dan setia. Tak luput dari tujuan dilaksanakan kemah ukhuwah yaitu menjalin ukhuwah untuk menanamkan nilai kepramukaan dan meningkatkan ruhiyah.
Pukul 07.00 WIB ratusan siswa sudah berdatangan menuju lokasi. Mulai dari yang berjalan kaki sampai yang naik truk. Raut berseri tampak jelas tersirat di wajah mungil para siswa. Semangat yang menggelora dari para peserta bisa kami rasakan. Seluruh persiapan juga telah rampung dan tertata dengan rapi. Kuah tahun 2016 ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena full tidak menggunakan tenda.
Turut hadir dalam acara pembukaan Kakwaran Tawangmangu. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi adanya kegiatan kemah ukhuwah. Juga tak lupa beliau berpesan dengan adanya kegiatan ini anak-anak menjadi siswa yang "pinter, bener, prigel".
Sesi 1 dilaksanakan di Lapangan Bener dengan agenda lomba dan games. Sesi 2 dengan agenda mencari jejak di daerah Nglurah Tawangmangu. Peserta sangat antusias mengikuti setiap kegiatan.

SIT Wilayah Timur Gelar Kemah Ukhuwah


KARANGANYAR. Sekolah Dasar Islam Terpadu di wilayah timur Kabupaten Karanganyar kembali menggelar kemah ukhuwah (12/11). Ini adalah yang ketiga kalinya diadakan, dengan jumlah peserta 367 siswa yang berasal dari SDIT Binaul Ummah Karangpandan, SDIT Mutiara Hati Ngargoyoso, dan SDIT Taruna Rabbani Tawangmangu. Kegiatan ini direncanakan selesai pada hari Minggu, 13 Nopember 2016. Kali ini pelaksanaannya diadakan di area Tawangmangu. Setelah sebelumnya pernah diadakan di Ngargoyoso dan Karangpandan. Kuah, sebutan trend kemah ukhuwah tahun ini  mengambil tema bersahabat, gembira, dan setia. Tak luput dari tujuan dilaksanakan kemah ukhuwah yaitu menjalin ukhuwah untuk menanamkan nilai kepramukaan dan meningkatkan ruhiyah.
Pukul 07.00 WIB ratusan siswa sudah berdatangan menuju lokasi. Mulai dari yang berjalan kaki sampai yang naik truk. Raut berseri tampak jelas tersirat di wajah mungil para siswa. Semangat yang menggelora dari para peserta bisa kami rasakan. Seluruh persiapan juga telah rampung dan tertata dengan rapi. Kuah tahun 2016 ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena full tidak menggunakan tenda.
Turut hadir dalam acara pembukaan Kakwaran Tawangmangu. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi adanya kegiatan kemah ukhuwah. Juga tak lupa beliau berpesan dengan adanya kegiatan ini anak-anak menjadi siswa yang "pinter, bener, prigel".
Sesi 1 dilaksanakan di Lapangan Bener dengan agenda lomba dan games. Sesi 2 dengan agenda mencari jejak di daerah Nglurah Tawangmangu. Peserta sangat antusias mengikuti setiap kegiatan.